Kamis, 02 Maret 2017

komponen-komponen elektro

 pengertian dan jenis induktor,resistor dan kapasitor

 pengertian induktor

pengertian dan Fungsi Induktor beserta jenis-jenisnya – Selain Resistor dan Kapasitor, Induktor juga merupakan komponen Elektronika Pasif yang sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika, terutama pada rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi Radio. Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah Komponen Elektronika Pasif yang terdiri dari susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah Kumparan. Pada dasarnya, Induktor dapat menimbulkan Medan Magnet jika dialiri oleh Arus Listrik. Medan Magnet yang ditimbulkan tersebut dapat menyimpan energi dalam waktu yang relatif singkat. Dasar dari sebuah Induktor adalah berdasarkan Hukum Induksi Faraday.

Kemampuan Induktor atau Coil dalam menyimpan Energi Magnet disebut dengan Induktansi yang satuan unitnya adalah Henry (H). Satuan Henry pada umumnya terlalu besar untuk Komponen Induktor yang terdapat di Rangkaian Elektronika. Oleh Karena itu, Satuan-satuan yang merupakan turunan dari Henry digunakan untuk menyatakan kemampuan induktansi sebuah Induktor atau Coil. Satuan-satuan turunan dari Henry tersebut diantaranya adalah milihenry (mH) dan microhenry (µH). Simbol yang digunakan untuk melambangkan Induktor dalam Rangkaian Elektronika adalah huruf “L”. 

Simbol Induktor

Berikut ini adalah Simbol-simbol Induktor :

 

Simbol-simbol Induktor (Coil)

Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada 4 faktor, diantaranya adalah :
  • Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya semakin tinggi Induktasinya
  • Diameter Induktor, Semakin besar diameternya semakin tinggi pula induktansinya
  • Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara, Besi ataupun Ferit.
  • Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek inductor (Koil) tersebut semakin tinggi induktansinya.
Jenis-jenis Induktor (Coil)
Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah :
  • Air Core Inductor – Menggunakan Udara sebagai Intinya
  • Iron Core Inductor – Menggunakan bahan Besi sebagai Intinya
  • Ferrite Core Inductor – Menggunakan bahan Ferit sebagai Intinya
  • Torroidal Core Inductor – Menggunakan Inti yang berbentuk O Ring (bentuk Donat)
  • Laminated Core Induction – Menggunakan Inti yang terdiri dari beberapa lapis lempengan logam yang ditempelkan secara paralel. Masing-masing lempengan logam diberikan Isolator.
  • Variable Inductor – Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai dengan keinginan. Inti dari Variable Inductor pada umumnya terbuat dari bahan Ferit yang dapat diputar-putar.

Fungsi Induktor (Coil) dan Aplikasinya

Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik dalam medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi tertentu, menahan arus bolak-balik (AC), meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit getaran serta melipatgandakan tegangan. Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini pada umumnya diaplikasikan :
  • Sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi
  • Transformator (Transformer)
  • Motor Listrik
  • Solenoid
  • Relay
  • Speaker
  • Microphone
Induktor sering disebut juga dengan Coil (Koil), Choke ataupun Reaktor.

 

Pengertian Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut.

Simbol Resistor

Berikut adalah simbol resistor dalam bentukgambar ynag sering digunakan dalam suatu desain rangkaian elektronika.
resistor,definisi resistor,rumus resistor,jual resistor,harga resistor
Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang berhubungan dengan resistor disimbolkan dengan huruf “R”. Kemudian pada desain skema elektronika resistor tetap disimbolkan dengan huruf “R”, resistor variabel disimbolkan dengan huruf “VR” dan untuk resistorjenis potensiometer ada yang disimbolkan dengan huruf “VR” dan “POT”.

Kapasitas Daya Resistor

Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang mampu dilewatkan oleh resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali dari ukuran fisik resistor dan tulisan kapasitas daya dalamsatuan Watt untuk resistor dengan kemasan fisik besar. Menentukan kapasitas daya resistor ini penting dilakukan untuk menghindari resistor rusak karena terjadi kelebihan daya yang mengalir sehingga resistor terbakar dan sebagai bentuk efisiensi biaya dan tempat dalam pembuatan rangkaian elektronika.

Nilai Toleransi Resistor

Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam kondisi baik. Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan karakteristik resistor yang terjadi akibat operasional resistor tersebut. Nilai torleransi resistor ini ada beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi kerusakan 1% (resistor 1%), resistor dengan toleransi kesalahan 2% (resistor2%), resistor dengan toleransi kesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan toleransi 10% (resistor 10%).
Nilai toleransi resistor ini selalu dicantumkan di kemasan resistor dengan kode warna maupun kode huruf. Sebagai contoh resistor dengan toleransi 5% maka dituliskan dengan kode warna pada cincin ke 4 warna emas atau dengan kode huruf J pada resistor dengan fisik kemasan besar. Resistor yang banyak dijual dipasaran pada umumnya resistor 5% dan resistor 1%.

Jenis-jenis Resistor

Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal film.
  1. Resistor Kawat (Wirewound Resistor)

resistorkawat,wirewound resistorResistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang dibuat dengan bahat kawat yang dililitkan. Sehingga nilai resistansiresistor ditentukan dari panjangnya kawat yang dililitkan. Resistor jenis ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang besar.
  1. Resistor Arang (Carbon Resistor)

resistor karbon,carbon resistor
Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama batang arang atau karbon. Resistor karbon ini merupakan resistor yang banyak digunakan dan banyak diperjual belikan. Dipasaran resistor jenis ini dapat kita jumpai dengan kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.
  1. Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)

Resistor Metal Film
Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film merupakan resistor yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini mirip denganresistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna yang digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistorkarbon, resistor metal film ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor metal film ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran, perangkat industri dan perangkat militer.
Kemudian berdasarkan nilai resistansinya resistor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu resistor tetap (Fixed Resistor) dan resistor tidak tetap (Variable Resistor)
  1. Resistor tetap(Fixed Resistor)

Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap dapat diubah atau tetap. Resistor jenis ini biasa digunakan dalam rangkaian elektronika sebagai pembatas arus dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor tetap dapat kita temui dalam beberpa jenis, seperti :
  • Metal Film Resistor
  • Metal Oxide Resistor
  • Carbon Film Resistor
  • Ceramic Encased Wirewound
  • Economy Wirewound
  • Zero Ohm Jumper Wire
  • S I P Resistor Network
  1. Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)

Resistor tidak tetap atau variable resistor terdiridari 2 tipe yaitu :
  • Pontensiometer, tipe variable resistor yang dapat diatur nilai resistansinya secara langsung karena telah dilengkapi dengan tuas kontrol. Potensiometer terdiri dari 2 jenis yaitu Potensiometer Linier dan Potensiometer Logaritmis
  • Trimer Potensiometer, yaitu tipe variable resistor yang membutuhkan alat bantu (obeng) dalam mengatur nilai resistansinya. Pada umumnya resistor jenis ini disebut dengan istilah “Trimer Potensiometer atau VR”
  • Thermistor, yaitu tipe resistor variable yangnilairesistansinya akan berubah mengikuti suhu disekitar resistor. Thermistor terdiri dari 2 jenis yaitu NTC dan PTC. Untuk lebih detilnya thermistor akan dibahas dalam artikel yang lain.
  • LDR (Light Depending Resistor), yaitu tipe resistor variabel yang nilai resistansinya akan berubah mengikuti cahaya yang diterima oleh LDR tersebut.
Jenis-jenis resistor tetap dan variable diatas akan dibahas lebih detil dalam artikel yang lain.

Menghitung Nilai Resistor

Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada resistor. Resistor dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode warna dapat ditemukan pada resistor tetap dengan kapasitas daya rendah, sedangkan nilai resistor yang ditentukan dengan kode huruf dapat ditemui pada resistor tetap daaya besar dan resistor variable.

Kode Warna Resistor

Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna yaitu :
kode warna resistor,rumus resistor,warna resistor
  1. Resistor dengan 4 cincin kode warna

Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai toleransi resistor.
  1. Resistor dengan 5 cincin kode warna

Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.
  1. Resistor dengan 6 cincin warna

Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.

Kode Huruf Resistor

Resistor dengan kode huruf dapat kita baca nilai resistansinya dengan mudah karenanilia resistansi dituliskan secara langsung. Pad umumnya resistor yang dituliskan dengan kode huruf memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf digunakan untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi resistor.
Kode Huruf Resistor
Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :
  • R, berarti x1 (Ohm)
  • K, berarti x1000 (KOhm)
  • M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
  • F, untuk toleransi 1%
  • G, untuk toleransi 2%
  • J, untuk toleransi 5%
  • K, untuk toleransi 10%
  • M, untuk toleransi 20%
Dalam menentukan suatu resistor dalam suatu rangkaian elektronika yang harus diingat selain menentukan nilai resistansinya adalah menentukankan kapasitas daya dan toleransinya. Hal ini berkaitan dengan harga jual resistor dipasaran dan luas area yang dibutuhkan dalam meletakan resistor pada rangkaian elektronika.

Pengertian Kapasitor

Kapasitor ialah suatu komponen elektronika yang mampu menyimpan suatu muatan listrik,yang terbuat dari dua buah keping logam yang dipisahkan oleh sebuah bahan dielektrik,seperti bahan keramik, gelas, vakum, dan sebagainya .Pada Muatan positif dan negatif akan berkumpul pada kedua ujung yang berlainan tersebut, Jika kedua ujung metal (elektroda) dihubungkan dengan suatu sumber tegangan.

Jenis-Jenis Kapasitor

Berdasarkan pada bahan Isolator dan nilainya, Kapasitor bisa dibagi menjadi 2 Jenis yaitu Kapasitor Nilai Tetap dan Kapasitor Variabel. Berikut ini yaitu penjelasan dari jenis-jenis kapasistor dengan secara singkat :
1. Kapasitor Nilai Tetap (Fixed Capacitor)
Kapasitor Nilai Tetap atau Fixed Capacitor yaitu jenis Kapasitor yang nilainya konstan atau tidak akan berubah-ubah. Berikut ini yaitu Jenis-jenis dari Kapasitor yang nilainya Tetap :


a. Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)
Kapasitor Keramik yaitu salah satu jenis Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari sebuah Keramik dan yang berbentuk bulat tipis maupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak mempunyai arah atau polaritas, jadi bisa dipasang bolak-balik dalam suatu rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara yaitu 1pf sampai dengan 0.01µF.

Kapasitor yang berbentuk Chip (Chip Capasitor) pada umumnya terbuat dari bahan Keramik yang dikemas sangat kecil untuk memenuhi suatu kebutuhan peralatan Elektronik yang dirancang makin kecil dan bisa dipasang oleh Mesin Produksi SMT (Surface Mount Technology) yang kecepatan nya tinggi.

 
b. Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)
Kapasitor Polyester yaitu salah satu jenis kapasitor yang isolatornya terbuat dari sebuah Polyester dengan bentuknya persegi empat. Kapasitor Polyester ini bisa dipasang terbalik dalam suatu rangkaian Elektronika (tidak mempunyai polaritas arah)
 
c. Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)
Kapasitor Kertas yaitu salah satu jenis kapasitor yang isolatornya terbuat dari suatu Kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas yang berkisar diantara 300pf sampai dengan 4µF. Kapasitor Kertas tidak mempunyai  suatu polaritas arah atau bisa dipasang bolak balik dalam suatu Rangkaian Elektronika.
 
d. Kapasitor Mika (Mica Capacitor)
Kapasitor Mika yaitu salah satu jenis kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari suatu bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika ini pada umumnya berkisar antara 50pF sampai dengan 0.02µF. Kapasitor Mika juga bisa dipasang bolak balik karena tidak mempunyai polaritas arah.
 
e. Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor)
Kapasitor Elektrolit yaitu salah satu jenis kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari sebuah Elektrolit (Electrolyte) dan yang berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada sebuah Rangkaian Elektronika yang memerlukan Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor Elektrolit yang mempunyai suatu Polaritas arah Positif (-) dan Negatif (-) ini menggunakan suatu bahan Aluminium yang sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai suatu terminal Negatif-nya. Pada umumnya nilai Kapasitor Elektrolit ini berkisar dari 0.47µF sampai dengan ribuan microfarad (µF). Biasanya pada badan Kapasitor Elektrolit (ELCO) ini akan tertera suatu Nilai Kapasitansi, Tegangan (Voltage), dan Terminal Negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan, yaitu Kapasitor Elektrolit bisa meledak jika polaritas (arah) pemasangannya terbalik dan melampui batas suatu kamampuan tegangannya.
 
f. Kapasitor Tantalum 
Salah satu jenis Kapasitor yang juga mempunyai Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari sebuah Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai sebuah bahan Logam Tantalum yang sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor Tantalum ini bisa beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan sebuah tipe Kapasitor Elektrolit lainnya dan juga mempunyai kapasintansi yang besar tetapi bisa dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh sebab itu, Kapasitor Tantalum yaitu jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai pada suatu peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop.
 
2. Kapasitor Variabel (Variable Capacitor)
Kapasitor Variabel yaitu salah satu jenis Kapasitor yang nilai Kapasitansinya bisa diatur atau berubah-ubah. Secara fisik, Kapasitor Variabel ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

a. VARCO (Variable Condensator)
VARCO (Variable Condensator) yaitu yang terbuat dari suatu Logam dengan ukuran yang lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk memilih suatu Gelombang Frekuensi pada suatu Rangkaian Radio (digabungkan dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai Kapasitansi VARCO ini berkisar antara dengan 100pF sampai dengan 500pF

b. Trimmer
Trimmer yaitu salah satu jenis Kapasitor Variabel yang mempunyai suatu bentuk lebih kecil yang sehingga memerlukan sebuah alat seperti Obeng untuk bisa memutar Poros pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga terdapat sebuah Screw yang mengatur suatu jarak kedua pelat logam tersebut yang sehingga nilai kapasitansinya menjadi berubah. Trimmer dalam Rangkaian Elektronika ini fungsinya untuk menepatkan pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai dengan 100pF.

Fungsi Kapasitor

  • Untuk Penyimpan sebuah arus atau tegangan listrik
  • Sebagai Konduktor yang bisa melewatkan suatu arus AC (Alternating Current)
  • Sebagai Isolator yang menghambat sebuah arus DC (Direct Current)
  • Sebagai Filter dalam suatu Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
  • Sebagai Kopling
  • Sebagai untuk Pembangkit suatu Frekuensi dalam sebuah Rangkaian Osilator
  • Untuk sebagai Penggeser Fasa
  • Untuk sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan dengan Spul Antena dan Osilator)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar